Pidato: Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar Untuk Kehidupan

Yang Terhormat, Dewan Juri Lomba Pidato Hari Lingkungan Hidup Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016!
Yang Kami Hormati, Seluruh Undangan yang hadir di tempat ini!
Yang Saya Hormati, Teman-teman peserta lomba yang mengikuti lomba pidato hari ini!
Syalom, Selamat siang untuk kita semua!
Kalau bukan karena tinta takkan kutulis sebuah puisi, kalau bukan karena cinta takkan mungkin kita semua berada di sini. Itu artinya cintalah yang mengantar kita datang ke tempat ini untuk mengikuti Lomba Pidato Hari Lingkungan Hidup Toba Samosir Tahun 2016. Cinta yang pertama adalah cinta dari Tuhan kita yang memberi kesehatan bagi kita semua sehingga kita bersama-sama di tempat ini mengikuti lomba ini. Cinta yang kedua adalah cinta pemerintah Kabupaten Toba Samosir terhadap lingkungan hidup sehingga kita diberi kesempatan berbagi cerita bagaimana kita warga Toba Samosir demi “Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan”. Dan cinta yang ketiga adalah cinta kita peserta lomba terhadap sekolah kita masing-masing sehingga kita dengan penuh tanggungjawab mewakili sekolah mengikuti lomba pidato yang diselenggarakan Badan Lingkungan Hidup dan Pertambangan Kabupaten Toba Samosir ini.
Hadirian yang saya sayangi!
Tuhan menciptakan tiga jenis makhluk hidup di dunia ini tentu mempunyai tujuan yang mulia. Ketiga jenis makhluk hidup itu mempunyai keunikan dan keistimewaan yang berbeda-beda. Perbedaan itu adalah sebagai simbol kebesaran Tuhan Sang Pencipta.
Tumbuhan mempunyai keistimewaan yakni dapat menghasilkan makan sendiri baik untuk pertumbuhannya maupun untuk digunakan makhluk hidup lain. Keistimewaan itu disebut dengan istilah fotosintesis. Hasilnya dapat dirasakan langsung oleh manusia seperti produk-produk hasil fotosintesis. Selain itu ada manfaat secara tidak langsung yang diberikan oleh tumbuhan yaitu dapat menghasilkan oksigen, perlindungan air, pencegahan erosi serta estetika.
Satwa atau istilah lainnya adalah hewan atau binatang mempunyai keunikan tersendiri, yakni . memiliki sifat heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya. Selain itu hewan memiliki dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga hewan dapat bergerak secara aktif namun hewan tidak dapat berfikir walaupun mempunyai jaringan syaraf. Satwa bermanfaat bagi lingkungannya, yakni sebagi sumber makanan bagi manusia dan dapat menyeimbangkan alam demi keberlangsungan kehidupannya.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia. Dikatakan begitu karena manusia diberi akal dan pikiran untuk menentukan yang baik dan benar dan itulah perbedaan manusia dengan makhluk lainnya serta itupulah keistimewaan manusia.
Hadirin yang saya sayangi!
Beranekaragam jenis tumbuhan dan satwa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, antara lain, sebagai sumber pangan, sumber sandang, bahan bangunan untuk tempat tinggal, sumber pendapatan, sumber plasma nutfah, sumber bahan obat-obatan, sumber keilmuan, dan keindahan.
Jadi ketiga makhluk hidup ciptaan Tuhan itu esensinya hidup berdampingan sebagai makhluk yang saling memberi keuntungan.
Hadirin yang saya sayangi!
Namun, manusia yang mempunyai akal dan pikiran justru sering tidak menggunakan akal dan pikirannya terhadap dua makhluk hidup lainnya. Manusia semena-mena terhadap tumbuhan dan satwa. Kata guruku, eksploitasi yang berlebihan dari manusia terhadap tumbuhan dan satwa membuat keseimbangan ekosistem tidak terjaga. Lihatlah! Pohon-pohon di kampungku ditebang sembarang, hutan dirusak, satwa diburu sesukanya. Katanya demi kepentingan manusia itu sendiri. Banyak contoh keserakahan manusia terhadap tumbuhan dan satwa sehingga keduanya hampir punah. Padahal dengan susah payah manusia membuat kebijakan-kebijakan melalui pihak berwenang untuk menjaga kelangsungan hidup keduanya. Misalnya membuat undang-undang perlindungan hutan dan satwa. Selain itu manusia sering berkampanye untuk menyerukan penyelamatan tumbuhan dan satwa. Tetapi ironinya manusia itu juga yang melanggarnya. Apakah undang-undang ada untuk dilanggar? Atau jangan- jangan kampanye dibuat untuk pencitraan saja. Biar masuk TV, begitukah? Hmm.. Kalau dikatakan manusia itu tidak memahami sehingga melakukan keserakahan terhadap tumbuhan dan satwa..itu mustahil! Masak makhluk mulia lupa kodratnya mulia? Atau manusia sudah banyakkah yang menjadi lupa ingatan?
Hadirin yang saya sayangi!
Mungkin seribu satu teori sudah membuktikan bahwa tumbuhan dan satwa memberikan kebaikan terhadap keberlangsungan hidup manusia. . Tetapi mengapa kita manusia pura-pura lupa akan hal itu? Hampir punahnya tumbuhan dan satwa adalah tanggungjawab manusia. Sekali lagi tanggungjawab manusia. Nah, sebagai mahkluk berakal dan berpikir lakukanlah tanggungjawabmu untuk melestarikan keduanya! Caranya? Sederhana saja! Pelihara keduanya seperti engkau memelihara kedua bola matamu! Gunakan keduanya sebagaimana mestinya! Sekali lagi sebagaimana mestinya! Jaga dan selamatkanlah! Maka Tuhan Sang Penciptapun akan tersanjung melihat kita bertindak mulia terhadap ciptaaNya.
Hadirin yang saya sayangi!
Mari beraksi lewat perangai menyelamatkan tumbuhan dan satwa ! Ingatlah “mereka”pun memiliki Pencipta yang sama dengan kita manusia. Jadikan keduanya sebagai sumberdaya yang terpelihara demi keberlangsungan hidup manusia sampai hari kiamat tiba!
HORAS!!!
(Materi Lomba Pidato dalam Rangka Memperingati Hari Lingkungan Hidup Tingkat Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016)
Indeks :
/ Pantun Lingkungan Hidup / Sistem Digital Bisa Kurangi Pemborosan Administrasi di Sekolah / Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang / Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar Untuk Kehidupan /